Toga wisuda adalah simbol penting dalam perayaan akademik di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai pakaian seremonial, toga dan aksesori yang menyertainya memiliki makna mendalam yang mencerminkan pencapaian akademis, tradisi institusional, dan identitas individual dari mahasiswa dan institusi. Tidak heran jika pemakaian wisuda sering dikatakan sebagai prestasi yang tinggi.
Biasanya toga wisuda berwarna hitam atau warna yang sesuai dengan lambang institusi. Perlu sekali untuk membahas makna dan sejarah di balik warna-warna toga wisuda, simbolisme aksesori yang menyertainya, serta tradisi yang terkait dengan mortarboard dan tassel. Pemahaman mengenai makna warna dan aksesori toga wisuda akan membuat kita dapat lebih menghargai keindahan dan kedalaman makna dari setiap detail dalam upacara wisuda.
Kode Warna Toga Wisuda
Salah satu aspek paling menarik dari toga wisuda adalah kode warna yang digunakannya. Setiap warna memiliki arti tertentu dan seringkali mengindikasikan bidang studi atau tingkat akademis yang telah dicapai oleh pemakai toga. Berikut adalah warna-warna yang sering dipakai sebagai toga wisuda.
1. Warna hitam
Warna hitam adalah warna yang paling umum digunakan untuk toga wisuda. Warna hitam melambangkan formalitas, kesederhanaan, dan keagungan. Secara historis, toga hitam mengingatkan kita pada tradisi akademik yang berasal dari universitas-universitas abad pertengahan di Eropa, seperti Universitas Oxford dan Cambridge, di mana hitam menjadi warna standar untuk pakaian akademik. Warna hitam juga digambarkan sebagai warna yang sakral dan cocok untuk dipakai dalam inovasi model toga wisuda yang beragam.
2. Warna untuk bidang studi
Selain warna dasar hitam, banyak universitas menggunakan warna khusus pada hood atau lapel toga untuk menunjukkan bidang studi tertentu. Misalnya:
Putih: Seni dan Sastra
Emas: Ilmu Pengetahuan
Hijau: Kedokteran
Merah Tua: Teologi
Ungu: Hukum
Biru Muda: Pendidikan
Warna-warna ini membantu dalam mengidentifikasi jurusan atau fakultas lulusan dengan mudah. Tradisi ini mempermudah penonton upacara wisuda untuk mengenali bidang studi para lulusan hanya dengan melihat warna hiasan pada toga mereka. Warna di atas bisa saja tidak selalu sama antar institusinya tergantung dengan ketentuan kampus masing-masing.
3. Warna untuk tingkat akademis
Warna toga atau aksen pada toga juga dapat menunjukkan tingkat akademis yang telah dicapai. Misalnya, banyak institusi yang menggunakan warna tertentu untuk toga sarjana, magister, dan doktoral:
Sarjana: Biasanya menggunakan toga dengan warna hitam dasar dan hood berwarna sesuai bidang studi atau fakultas.
Magister: Toga dengan lengan yang lebih panjang dan hood yang lebih lebar dengan warna yang lebih mencolok atau menggunakan aksesori yang lebih banyak daripada sarjana.
Doktoral: Toga dengan warna berbeda (sering merah atau biru gelap) dan hood yang sangat lebar serta aksen emas yang menjadi ciri pembeda paling jelas.
Simbolisme Aksesori Wisuda
Selain toga itu sendiri, ada beberapa aksesori penting yang menambah kedalaman makna pada pakaian wisuda, seperti hood, mortarboard, dan tassel.
1. Hood
Hood adalah salah satu aksesori paling penting dan simbolis dalam pakaian wisuda. Awalnya, hood digunakan sebagai pelindung kepala dari cuaca dingin di Eropa abad pertengahan. Kini, hood lebih berfungsi sebagai penanda akademis. Warna di bagian dalam hood biasanya menunjukkan universitas yang memberikan gelar, sedangkan warna di bagian luar hood menunjukkan bidang studi.
Hood juga berbeda dalam ukuran dan bentuk tergantung pada tingkat akademis:
Sarjana: Hood yang lebih pendek dan lebih sederhana.
Magister: Hood yang lebih panjang dengan potongan yang lebih rumit.
Doktoral: Hood yang sangat panjang dengan hiasan mewah, sering kali dengan aksen emas.
2. Mortarboard
Mortarboard adalah topi datar persegi yang umum digunakan dalam upacara wisuda. Mortarboard melambangkan pencapaian akademis dan diyakini berasal dari topi yang dikenakan oleh para cendekiawan dan pengrajin bangunan pada abad pertengahan. Bentuk persegi dari mortarboard melambangkan buku atau catatan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar pendidikan tinggi.
Tradisi mengenakan mortarboard melibatkan beberapa simbolisme, terutama dalam penempatan dan pergerakan tassel. Pada banyak institusi, tassel dimulai di sisi kanan mortarboard dan dipindahkan ke sisi kiri setelah penyerahan ijazah, menandakan transisi dari calon lulusan menjadi lulusan resmi.
3. Tassel
Tassel adalah rumbai yang tergantung di mortarboard dan memiliki makna simbolis yang mendalam. Warna tassel seringkali juga menunjukkan bidang studi atau tingkat akademis, tetapi biasanya menunjukkan warna fakultas. Beberapa institusi menggunakan warna emas untuk lulusan yang meraih predikat cum laude atau lebih tinggi, sementara warna tassel lainnya sesuai dengan bidang studi.
Pemindahan tassel dari kanan ke kiri adalah momen penting dalam upacara wisuda. Tassel melambangkan perubahan status mahasiswa menjadi lulusan dan pencapaian akhir dari perjalanan akademis mereka. Gerakan sederhana ini penuh dengan makna dan seringkali menjadi momen yang sangat emosional bagi para lulusan dan keluarga mereka.
Tradisi Mortarboard dan Tassel
Tradisi yang melibatkan mortarboard dan tassel tidak hanya terbatas pada pemindahan tassel oleh rektor selama upacara wisuda. Ada beberapa tradisi menarik lainnya yang berhubungan dengan aksesori ini.
1. Lemparan topi
Setelah upacara wisuda selesai, sering kali para lulusan melemparkan mortarboard mereka ke udara sebagai simbol kebahagiaan dan kebebasan. Tradisi ini dimulai di Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1912, ketika para kadet melemparkan topi mereka setelah menerima topi baru sebagai perwira. Lemparan topi kini menjadi tradisi umum di banyak upacara wisuda di seluruh dunia bahkan di Indonesia untuk melambangkan akhir dari perjalanan pendidikan dan awal dari fase baru dalam kehidupan para lulusan.
2. Hiasan tassel
Beberapa lulusan menambahkan hiasan pada tassel mereka untuk mengekspresikan kepribadian atau pencapaian pribadi mereka. Hiasan ini dianggap sebagai jimat keberuntungan, angka tahun kelulusan, atau simbol lain yang memiliki makna khusus bagi mereka. Meskipun tidak semua institusi mengizinkan modifikasi ini untuk menambah kesan modis dan elegan. Selain itu, tradisi ini menambah sentuhan pribadi pada pakaian wisuda yang sering kali seragam.
3. Warna tassel khusus
Beberapa universitas memberikan tassel khusus untuk lulusan yang meraih penghargaan akademik atau prestasi lainnya. Misalnya, lulusan dengan predikat cum laude, magna cum laude, atau summa cum laude mungkin menerima tassel berwarna emas atau warna lain yang berbeda dari warna tassel standar. Tassel ini tidak hanya mencerminkan pencapaian akademis tetapi juga menjadi simbol kehormatan dan prestise.
Kesimpulan
Toga wisuda dan aksesori yang menyertainya bukan sekadar pakaian seremonial. Mereka mengandung makna mendalam yang mencerminkan sejarah, tradisi, dan pencapaian akademis. Kode warna pada toga membantu mengidentifikasi bidang studi dan tingkat akademis, sementara aksesori seperti hood, mortarboard, dan tassel menambah lapisan simbolisme yang kaya.
Tradisi mortarboard dan tassel, termasuk pemindahan tassel dan lemparan topi, menambah elemen emosional dan kebahagiaan pada upacara wisuda. Memahami makna di balik setiap detail pad atoga wisuda kita dapat lebih menghargai upacara wisuda sebagai perayaan pencapaian dan transisi penting dalam kehidupan akademis dan profesional para lulusan. Jangan lupa dapatkan toga wisuda yang berkualitas dan harga yang terjangkau di Rumahjahit.com, jasa konveksi toga wisuda terbaik di Indonesia!